rainbow

Tuesday, December 14, 2004 | 1:36 PM

Patah Hati, Bagaimana Melaluinya???????????

Perpisahan adalah pengalaman yang dapat menimpa siapa saja, merupakan akibat terpisah dari orang yang dikasihi, entah karena ditinggalkan atas kemauan sepihak, misalnya pasangan merasa sudah tidak ada kecocokan, atau karena melihat rumput tetangga kok lebih hijau daripada punya sendiri.

Dapat juga disebabkan harus berpisah yang disebabkan faktor-faktor eksternal, misalnya dipaksa oleh keluarga, atau kehilangan karena kematian. Jika peristiwa semacam itu menimpa pasangan yang sedang bercinta, maka pihak yang ditinggalkan akan mengalami apa yang umumnya disebut patah hati. Patah hati sebenarnya adalah suatu guncangan mental yang jika sangat berat dapat menyebabkan efek lanjutan, yaitu: depresi mental. Hanya orang yang pernah mengalaminya yang dapat mengungkapkan bagaimana sakitnya.
Semakin dalam perasaan cinta, semakin parah rasa sakit yang akan dialami. Orang yang pernah mengalami guncangan semacam itu dan kemudian dapat melalui masa-masa penuh kesedihan, kekecewaan dan kemarahan jugalah yang dapat tertawa lebih lepas dan melihat dunia dengan pandangan yang lebih bijaksana.

Dari sudut psikoanalis, patah hati sebenarnya disebabkan oleh ego manusia itu sendiri yang tidak ingin kehilangan apa yang telah menjadi miliknya.
Tidak jarang ada orang yang menganggap dirinya patah hati karena kehilangan orang yang dicintainya, namun bisa saja perasaan demikian itu disebabkan oleh perasaan marah karena merasa miliknya direngut dari tangannya. Orang yang kehilangan kekasih karena “diambil orang lain” akan menyalahkan kekasihnya telah berlaku tidak
setia serta menyalahkan orang ketiga itu. Orang yang kehilangan kekasihnya karena meninggal dunia, tidak jarang berani menyalahkan Tuhan.

Bagaimanapun beratnya guncangan mental semacam itu, statistik menunjukkan lebih banyak orang yang berhasil melaluinya daripada yang berlaku konyol, seperti bunuh diri atau terpuruk selamanya. Dengan berlalunya waktu, orang akan melupakan
atau setidak-tidaknya dapat bertoleransi dengan kesedihan, kekecewaan dan kemarahan yang dia rasakan.

Tulisan ini ditujukan kepada yang sedang mengalami guncangan mental yang disebabkan kehilangan kekasih atau orang yang dicintainya, apapun alasannya dan merasa sangat merana. Seluruh jiwa raganya terasa tersayat-sayat, kehilangan segala nafsu, menjadi perokok berat, peminum dan pendendam.

Tetapi dengan masih bersedia membaca tulisan ini, menunjukkan bahwa masih ada usaha untuk mengatasinya. Bagaimana melalui saat-saat yang berat ini?

Beri waktu untuk berduka

Pada kebanyakan kasus, pengalaman patah hati dimulai dengan sebuah peristiwa yang mengejutkan, misalnya sepucuk surat dari pasangan yang memutuskan hubungan secara mendadak, diputuskan dengan kasar dan mendadak setelah sebuah pertengkaran sengit, kematian mendadak orang yang dicintai atau secara tidak sengaja memergoki pasangan tengah berselingkuh dengan orang lain. Kejadian-kejadian mengejutkan seperti itu sulit dipercaya dan juga sulit dicerna oleh akal sehat. Alam bawah sadar kita akan segera bereaksi dengan membentuk defense mechanism yang berfungsi untuk sesaat melindungi diri sendiri dari terlukanya ego. Bentuk defense mechanism itu berupa penyangkalan atau distorsi kenyataan dan beroperasi pada taraf tak sadar. Ibaratnya sebuah kran yang menahan mengalirnya air, emosi tertahan dan jika dibiarkan akan meledak dan orang yang bersangkutan mengalami tekanan mental. Oleh karena itu penting untuk melepaskan kran itu, caranya yaitu dengan memberi waktu bagi diri sendiri untuk berduka.
Menangis dalam keadaan demikian sangat bermanfaat, seperti membuka kran emosi, melepaskan segala tekanan dan beban, segala kekecewaan, kesedihan dan kemarahan akan mengalir keluar bersama air mata. Namun harus diingat, janganlah sampai berlarut-larut. Keberanian untuk berduka dan keberanian menerima kenyataan haruslah diimbangi dengan keberanian untuk bangkit kembali. Jatuh bukan berarti harus terpuruk.


Mulailah mengemasi semua kenangan

Ketika kran kesedihan sudah terbuka dan perasaan duka sudah tertumpah semua, tibalah saat untuk bangkit dan membenahi keping-keping hati yang hancur. Langkah pertama untuk bangkit dapat dimulai dengan tindakan nyata yang mudah, kemasi semua barang-barang kenangan: foto-foto sang mantan, foto-foto kenangan berdua, barang-barang yang pernah diberikan oleh orang yang kini sudah berstatus mantan tersebut. Simpan semua barang-barang tersebut ke tempat yang jarang ditinjau, misalnya dalam kardus tertutup dan ditaruh di dalam gudang. Mengganti dekorasi kamar atau rumah dengan nuansa yang sama sekali baru
akan sangat membantu.

Carilah teman untuk curhat

Beruntunglah bagi orang yang dikala mengalami patah hati mempunyai teman curhat. Entah itu sahabat, orang-tua atau saudara. Membagi beban kesedihan dengan orang yang memahami kita akan sangat membantu meringankan penderitaan kita. Namun jika kurang beruntung karena tidak ada seorang pun yang bersedia menyediakan telinganya
lebih-lebih hatinya, jangan putus asa.
Mulailah menulis buku harian. Tuliskan saja apapun yang terpikirkan, terasa, keluh-kesah bahkan caci-maki dan sumpah serapah sah-sah saja ditulis sepanjang dapat dipastikan bahwa buku harian itu tidak akan terbaca oleh orang lain.

Mengembalikan rasa percaya diri

Pada umumnya orang yang sedang dilanda patah hati akan lebih mudah dilanda krisis percaya diri. Berakhirnya sebuah hubungan yang diakibatkan oleh hadirnya orang ketiga akan menimbulkan perasaan terkalahkan selain perasa duka-nestapa atau patah-hati. Penderita akan merasa kurang atau kalah jika dibandingkan dengan orang yang telah menggantikan kedudukannya yang akhirnya akan
menimbulkan perasaan rendah diri. Tentu saja
hal ini tidak benar, setiap individu mempunyai keistimewaannya masing-masing yang jika dipadupadankan dengan tepat akan melahirkan kembali pribadi yang cemerlang. Mengubah model rambut dan cara berpakaian sehingga tampil lebih cool patut dipertimbangkan. Manjakan diri sendiri secara wajar dan terkendali misalnya dengan pergi ke spa atau jalan-jalan akan membangkitkan kembali semangat yang
sedang loyo.
Selama masa bersedih, keadaan wajah dan tubuh mungkin kurang terawat, karena itu mengikuti program perawatan kecantikan mulai dari rambut hingga ujung jari kaki pantas pula dilakukan.
Selanjutnya adalah berbelanja pakaian dan asesori yang dapat menunjang penampilan baru yang segar dan keren layak dilakukan asalkan tidak sampai menghabiskan seluruh tabungan di bank.
Intinya adalah bahwa setiap pribadi berharga untuk dicintai baik oleh dirinya sendiri maupun oleh orang
lain.

Bahagiakan diri dengan melakukan semua yang kamu sukai

Sendirian tanpa pasangan bukan berarti seseorang tidak dapat merasakan kesenangan. Terkadang menjadi single dapat berarti terbebas dari kekangan untuk melakukan hal-hal yang hanya dapat dinikmati tanpa kritikan dan tentangan pasangan, seperti menonton film, berkumpul dengan teman-teman sepaham, mengenakan pakaian yang nyentrik

0 comments