rainbow

Wednesday, June 22, 2005 | 5:57 PM

-Nasihat Seorang Ibu kepada Anaknya-

Pada suatu hari, seorang wanita muda yang baru
saja menikah mengunjungi ibunya di Bukit Sinai.
Mereka duduk di sebuah sofa dan menikmati
segelas air teh dingin.

Ketika mereka sedang berbincang-bincang
mengenai kehidupan, pernikahan, tanggung jawab
dalam hidup serta kewajiban, sang ibu dengan
perlahan menaruh sebongkah es batu ke dalam
gelasnya dan menatap wajah anak perempuannya.

"Jangan lupakan sahabat-sahabat wanitamu."
nasihatnya, sambil
mengaduk-ngaduk daun teh di bawah gelasnya.

"Mereka akan menjadi orang yang penting bagimu
ketika usiamu makin
tua.Tidak peduli seberapa dalam kau mencintai
suamimu, seberapa banyak anak-anak yang kau
miliki, kau masih tetap harus memiliki sahabat
wanita. Ingatlah untuk berjalan-jalan bersama
mereka, melakukan hal bersama-sama dengan
mereka. Dan ingat bahwa mereka bukan hanya
sekedar sahabat wanitamu, tetapi mereka akan
menjadi saudara, anak dan yang lainnya. Kau
akan membutuhkan sosok wanita yang lain.
Wanita selalu begitu."

"Sungguh nasihat yang aneh," pikir si wanita
muda. "Bukankah aku baru
saja menikah? Bukankah aku baru saja bergabung
dalam dunia pasangan-pasangan muda? Sekarang saya adalah
seorang istri, orang dewasa, bukan anak
perempuan kecil yang memerlukan teman main
perempuan lainnya! Tentu saja keluarga yang akan
kami bina dapat membuat hidup saya lebih berarti."

Tetapi, ia mendengarkan nasihat ibunya; ia terus
berhubungan dengan sahabat-sahabat wanitanya dan bertemu dengan
semakin banyak sahabat setiap tahun. Ketika
tahun demi tahun berlalu, ia mulai merasakan
betapa benar nasihat yang diberikan ibunya.
Ketika waktu dan keadaan mengubah keberadaan
mereka sebagai wanita dengan segala misterinya,
sahabat-sahabat wanitanya tetap berada dalam
kehidupannya. Setelah hidup selama 50 tahun
dalam dunia ini, inilah fakta-fakta yang saya
dapatkan dari memiliki sahabat wanita:

Sahabat wanita membawakan kau kari ayam dan
menggosok kamar mandimu
ketika kau membutuhkan pertolongan.

Sahabat wanita akan menjaga anak-anak dan
rahasiamu.

Sahabat wanita akan memberikan nasihat ketika
kau membutuhkannya. Kadang-kadang kau menerimanya,
kadang-kadang tidak.

Sahabat wanita tidak selalu mengatakan apa yang
kau lakukan benar, tetapi mereka biasanya bersikap jujur.

Sahabat wanita akan terus mengasihimu,
meskipun ada perbedaan pendapat.

Sahabat wanita akan tertawa bersama-sama
denganmu, dan lelucon kosong
sama sekali tidak diperlukan hanya untuk sebuah
tawa.

Sahabat wanita akan menarikmu dari kesulitan.

Sahabat wanita akan menolongmu keluar dari
hubungan-hubungan yang buruk.

Sahabat wanita menolongmu mencarikan rumah
tinggal yang baru, membantu
mengepak barang dan pindah.

Sahabat wanita akan membuat sebuah pesta
untuk anak-anakmu ketika mereka
menikah atau memiliki anak, manapun yang lebih
dulu terjadi.

Sahabat wanita akan sel! alu berada di sampingmu,
dalam suka maupun duka.

Sahabat wanita akan menempuh badai, topan,
panas, dan kegelapan untuk mengeluarkan kau
dari keputusasaan.

Sahabat wanita akan mendengarkan ketika kau
kehilangan pekerjaan atau
seorang kawan.

Sahabat wanita akan mendengarkan ketika anak-
anakmu mengecewekanmu.

Sahabat wanita akan mendengarkan ketika
keadaan orang tua kita semakin
memburuk.

Sahabat wanita akan menangis bersamamu ketika
orang yang dikasihimu
meninggal.

Sahabat wanita menghiburmu ketika kau
dikecewakan oleh banyak pria di
dalam kehidupanmu.

Sahabat wanita membantumu untuk bangkit
kembali ketika pria kau cintai
pergi meninggalkanmu.

Sahabat wanita senang ketika mereka melihatmu
bahagia, dan bersedia
mencari dan melemparkan apa yang tidak
membuatmu bahagia.

Waktu berlalu.

Kehidupan berjalan.

Jarak memisahkan.

Anak-anak beranjak dewasa.

Cinta hilang dan pergi.

Hati yang hancur.

Karir berakhir.

Pekerjaan berganti.

Orang tua meninggal.

Rekan-rekan melupakan kebaikan.

Pria tidak menelpon ketika mereka berkata
mereka akan melakukan sesuatu (misalnya saat
berpindah ke lain hati).

TETAPI, sahabat-sahabat wanita akan terus
mendampinginmu, meskipun waktu dan jarak yang
terpaut sangat jauh. Seorang sahabat wanita tidak
akan lebih jauh dari orang-orang yang
membutuhkan. Ketika kau harus berjalan melewati
lembah sendirian, sahabat wanitamu akan terus
berjalan bersamamu di atas puncak lembah,
menyusuri jarak bersamamu, menghiburmu,
mendoakanmu, menarikmu, dan menanti dengan
tangan terbuka di ujung lembah ketika perjalanan
berakhir. Terkadang, mereka pun harus melanggar
peraturan untuk dapat berjalan bersamamu. Atau bahkan
menopangmu.

Anak, saudara, ibu, ipar perempuan, ibu mertua,
bibi, keponakan, sepupu perempuan, keluarga
jauh, dan para sahabat perempuan saya telah
membuat kehidupan saya lebih berarti! Dunia tidak
akan sama tanpa kehadiran mereka, dan begitu
juga saya.

Ketika kita memulai petualangan kita sebagai
wanita dewasa, kita tidak tahu tentang
kesukacitaan atau kedukaan yang akan terjadi di
depan. Atau seberapa jauh saya dan mereka akan
saling membutuhkan. Tetapi saya tahu, saya
masih tetap membutuhkan mereka setiap hari.

------ini yet dapat email dari seorang temen------

0 comments